Iklan Header

Panduan Praktis Implementasi Pendidikan Antikorupsi bagi Guru Kelas SD/MI

Admin One
Editor: Garutselatan.info Selasa, 21 September 2021, 13:39 WIB Last Updated 2021-09-21T07:36:41Z
Baca Juga
Panduan Praktis Implementasi Pendidikan Antikorupsi bagi Guru Kelas SD/MI - Korupsi adalah kejahatan luar biasa. Dampaknya bisa dirasakan seluruh warga negara. Penyebab utama korupsi adalah perilaku koruptif yang begitu luas menyebar serta dianggap wajar dan biasa dalam kehidupan sehari­hari. Padahal perilaku koruptif sangatlah bertentangan dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat, termasuk nilai dan norma agama.

Panduan Praktis Implementasi Pendidikan Antikorupsi bagi Guru


Terdapat tiga strategi utama yang dilakukan dalam pemberantasan korupsi, yakni penindakan, pencegahan dan pendidikan. Ketiganya memiliki tujuan yang berbeda­beda.

Akan tetapi, muara dari persoalan korupsi, utamanya adalah hilangnya nilai­nilai antikorupsi seperti jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil, dari dalam diri individu. Lantas, kemanakah budaya antikorupsi kita?

Kelemahan Perilaku

- mentalitas yang meremehkan mutu;
- mentalitas yang suka menerabas (instan);
- tidak percaya pada diri sendiri;
- tidak berdisiplin murni;
- mentalitas yang suka mengabaikan tanggung jawab (Koentjaraningrat 1974);
- mempunyai penampilan yang berbeda di depan dan dibelakang;
- segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya, putusannya, kelakuannya, pikirannya dsb;
- jiwa feodalistik (Mochtar Lubis 1978).

Dampak yang dirasakan 

Perilaku koruptif dianggap biasa. Marak di semua segi kehidupan dalam beragam modus.

Solusi Jangka Panjang

Perlu Budaya Baru Antikorupsi yang dimotori oleh sekolah.

Fakta di sekolah saat ini:

- Pendidikan karakter berlangsung Parsial dan hanya bersifat pengetahuan;
- Kerawanan perilaku koruptif di dunia pendidikan;
- Penerimaan peserta didik baru dan mutasi;
- Diskriminatif (munculnya sekolah unggulan atau kelas unggulan yang memicu perilaku koruptif);
- Inkonsisten dalam berbagai aturan;
- Gratifikasi;
- Mark up dan manipulasi nilai;
- Menyontek;
- Perbuatan curang;
- Ambisi orangtua untuk mendukung anaknya mencapai nilai angka terbaik;
- Formalistik dan verbalistik;
- Tidak jujur;
- Tidak mengutamakan pendidikan anak yang sesungguhnya.

Perlu pembentukan budaya baru dengan cara berbeda, yang dilakukan melalui pendidikan karakter disemua pusat pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat), dengan sekolah sebagai lokomotif.

Perlu upaya disekolah yang tidak biasa 

- Fokus pada penguatan karakter;
- Fokus pada perbaikan pola pikir dan perilaku bukan pengetahuan;
- Mengutamakan pembelajaran melalui pengkondisian untuk menguatkan karakter peserta didik;
- Mempraktekan dan mengamalkan perilaku antikorupsi secara masif disemua "pusat pendidikan" dengan pembelajaran dikelas sebagai lokomotif;
- Menggunakan keteladanan orang dewasa sebagai prasyarat untuk melakukan proses pendidikan;
- Proses pembudayaan melalui pendekatan wilayah dan budaya luhur setempat.

Lebih dari itu, praktek pengelolaan sekolah pun tidak luput dari perilaku koruptif pada segala lini. Padahal, sekolah diharapkan menjadi “lokomotif” dalam penguatan budaya antikorupsi.

Dari ketiga upaya tersebut, Pendidikan merupakan upaya jangka panjang, namun bersifat lebih permanen. Pendidikan adalah tumpuan harapan untuk melahirkan Indonesia bebas korupsi dengan menguatkan perilaku antikorupsi, sehingga orang tidak ingin korupsi karena alasan yang melekat kuat dalam jiwanya.

Pada hakikatnya, Pendidikan Antikorupsi merupakan investasi jangka panjang bagi pembangunan bangsa. Apa yang dilakukan para guru pada hari ini, akan menjadi penentu kemajuan bangsa di masa yang akan datang.

Harapan untuk mewujudkannya terletak pada individu guru yang menyadari penuh pentingnya perilaku antikorupsi bagi generasi mendatang, melalui keteladanan dirinya dan proses pendidikan yang efektif dan konsisten.

Oleh karena itu, inilah saatnya untuk mengembalikan sekolah sebagai lokomotif penguatan budaya antikorupsi untuk jangka panjang. Kita awali dengan melakukan Pendidikan Antikorupsi yang dimotori oleh satuan pendidikan, yang kunci utamanya berada di tangan para guru.

Seyogyanya sebagai guru, kita tidak akan diam saja menunggu perbaikan datang dengan sendirinya. Kita harus tampil menyiapkan masa depan anak­anak yang kita didik agar bisa hidup di zamannya lebih baik.

Selengkapnya mengenai Panduan Praktis Implementasi Pendidikan Antikorupsi bagi Guru Kelas SD/MI bisa dilihat DISINI!

Demikian informasi tentang Panduan Praktis Implementasi Pendidikan Antikorupsi bagi Guru Kelas SD/MI, semoga bermanfaat.


Pencarian yang banyak dicari:
  • rpp pendidikan anti korupsi sd kelas 2
  • rpp anti korupsi sd kelas 3
  • contoh rpp pendidikan anti korupsi sd kelas 1
  • silabus pendidikan anti korupsi sd
  • undang undang tentang pendidikan anti korupsi
  • pendidikan antikorupsi di sekolah
  • rpp pendidikan anti korupsi sd kelas 6
  • contoh program anti korupsi
  • panduan praktis implementasi pendidikan antikorupsi



Baca Artikel Garutselatan.info Lainnya di Google News

Komentar

Tampilkan

Terkini

Game

+