Prospek Saham ICBP

ICBP merupakan anak perusahaan dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF). Indomie bisa dikatakan sebagai tulang punggung pendapatan dari ICBP. Selain Indomie, Grup Indofood juga memiliki sejumlah merek mie instan yaitu, Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sakura dan Mi Telur Cap 3 Ayam.

Menurut kalkulasi kontan pada tahun lalu, ICBP diperkirakan menjual sekitar 13 miliar bungkus mie instan yang mayoritasnya dari penjualan Indomie. Indomie menguasai lebih dari 70% pangsa pasar mi instan di Indonesia. Di tingkat dunia, Indomie mendapatkan 12,3% di pangsa pasar mie instan global.

Pada Tahun 2020, total nilai penjualan mie instan ICBP mencapai Rp 31,97 triliun, naik sekitar 15,4% dari tahun 2019. Kenaikan dari penjualan mie instan ini mendorong margin laba kotor ICBP sebesar 38,4%. Kenaikan penjualan mie instan, mendongkrak margin laba sebelum bunga dan pajak atau earning before interest and taxes (EBIT) mie instan ICBP sebesar 26,39%.

Menurut Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Dharma dalam risetnya pada tanggal 8 Juni 2021, level tersebut merupakan level tertinggi dari 10 tahun terakhir. Secara umum, penjualan bersih ICBP sepanjang tahun 2020 naik 10,3% menjadi Rp 42,3 triliun. Di tahun 2020, laba bersih Indofood CBP juga melesat menjadi Rp 6,6 triliun atau naik sekitar 30,72% dari laba bersih tahun 2019 yaitu Rp 5,03 triliun.

Baca Juga: Ciri Ciri Saham Gorengan Yang Harus Diketahui

Oleh karena itu, Suria mempertahankan rekomendasi buy untuk saham ICBP dengan target harga Rp 12.000/ saham. Target harga ICBP ini mencerminkan price earning ratio (PER) 21,9 kali. Pada penutupan perdagangan saham, harga saham ICBP turun Rp 50 atau 0,61% menjadi Rp 8.125/ saham. Dari awal tahun, harga saham ICBP turun 15,14% dan tercatat minus 16,24% jika dibanding dengan harga ICBP tahun 2019.

Artikel Terkait:

Prospek Saham INDF

INDF merupakan induk dari perusahaan ICBP juga moncer sepanjang tahun 2020, selama ini ICBP menopang sekitar 42% terhadap total pendapatan INDF. Pada tahun 2020, INDF mencatatkan pendapatan sekitar Rp 81,7 triliun atau naik 6,7%/ tahun. Di periode yang sama, INDF menangguk laba bersih sekitar Rp 6,4 triliun atau melonjak 31,5%/tahun.

Pada penutupan perdagangan saham, harga saham INDF turun Rp 25 atau sekitar 0,,40% menjadi Rp 6.250/ saham. Sejak awal tahun, harga saham INDF memang sudah turun 8,76% dan tercatat minus 4,94% jika dibanding harga saham tahun lalu.

Demikianlah informasi tentang harga saham indomie atau ICBP yang dapat kami sampaikan. Semoga bermanfaat.

pencarian yang banyak dicari: